Minggu, 30 Desember 2007

Dana Bangkam Belum Turun,Kadistrik Wanggar Dicatut

NABIRE - Penyaluran Dana Bangkam tahap perdana sebagian besar diistrik telah disalurkan hingga ke kampung-kampung , namun hingga kini 9 kampung yang berada di distrik Wanggar hingga berita ini diturunkan belum ada penyaluran dana bangkam sebesar 105 juta perkampung , maka terjadi saling tuding menuding antara masyarakat dengan TPPK tingkat Kampung ,masyarakat dengan TPPK tingkat distrik ,antara masyarakat dengan Kepala Kampung . selama ini masyakarat bertanya-tanya kapan akan di turunkan sebab tutup tahun anggaran kian dekat .


Menurut S. Mananian salah satu tim TPPK kampung Karadiri I Distrik Wanggar mengaku masayarakat selalu datang menanyakan tapi kami tidak dapat berbuat banyak sebab dana bangkam saja belum ada .malahan masyarakat menuding kepala distrik dan Kepala Kampung serta TPPK tingkat distrik kerjasama untuk mengamankan dibank dan mencari bunga dibank . Dan memang kami masyatakat pada kampung-kampung dis distrik( wanggar) ini menantikan penyaluran dana tersebut sebab dana itu milik masyarakat juga distrik lain telah disalurkan dana tersebut . Hanya distrik wanggar yang belum dapat dana bangkam .” Kampung-kampung yang ada di distrik lain itu saat ini mereka memasuki pada tahap pelaksanaan program dan pembuatan pelaporan realisasi dana . Sedangkan kami disini ,perencanaan program saja belum apalagi pelaksanaan sebab dana belum cair sampai hari ini “ urai sergius ( 15/12) .

Sementara itu Seppy Pakage Salah seorang Warga kampung SP-B distrik wanggar mengatakan semua keterlambatan penyaluran dana bangkam ini akibat ketidakmampuan kepemimpinan kepala distrik dalam mengarahkan masyarakat untuk mengurus dana ini . Tidak ada pengarahan yang jelas. Bahkan kami mengcurigai Kepala dan TPPK memperhambat . Untuk kami masyarakat berharap agar segera dicairkan, Sebab sudah lama masyarakat mennantikan. Kalau mmemang tidak mampu memimpin dan mengarahkan masyarakat lebih undurkan diri saja. Aneh kalau distrik yang ada di kota ada kemudahan dalam akses ini sangat lamban menerima dana ini . Bisa saja tahun depan baru kami terima , sementara tutup buku tahun ini sudah dekat “ kata Sepy kepada media ini kemarin ( 17/12) di SP-B.


Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Kampung Kabupaten Nabire Drs. Fredy Amahorseya ketika ditemui kemarin (17/12) diruang kerjanya mengatakan untuk penyaluran dana Bangkam sampai saat ini tidak ada masalah . Dan penyaluran saja langsung dari bank ke kampung-kampung bukan lewat Kantor agar tidak birokratis . Kalau saja ada distrik yang belum menerima maka itu tergantung dari kordinasi dari distrik, TPPK tingkat distrik dan TPPK tingkat Kampung . “ Hingga saat ini belum ada masalah untuk dana bangkam sebab penyaluran saja langsung dari bank ke masyarakat lewat TPPK. Untuk koordinasi antara TPPK distrik,dan Kampung mesti dilakukan agar dalam perealisasian dapat berjalan baik “ urai mantan Kepala Kesbang ini .emanuel goo






Warga Dogiyai Terancam Natalan Di Kampung
Hari raya natal kini tinggal hitung jari, warga pedalaman dogiyai, maupun yang selama ini berdomisili di Jayapura, Nabire, juga Jawa telah berdatangan dengan harapan akan merayakan natal bersama keluarga . Namun harapa ini terancam pupus akibat sulitnya mendapat sarana transportasi sebab kemdaraan yang ada saja lebih banyak dicarter secara perseorangan juga para sopir mengejar penumpang yang ongkos taksinya lebih tinggi seperti penumpang enaroali, wagethe, sedangkan warga dogiyai yang lebih dekat tidak diangkut sehingga warga dogiyai terancam natalan di kampung .

Nabire - Animo masayarakat untuk merayakan natal bersama keluarga cukup tinggi . Terbukti warga pedalaman yang sudah lama menetap dikota untuk pulang kekampung cukup banyak dan selama beberapa hari belakangan ini mereka mengalami kesulitan mendapat kendaraan darat terutama. Banyak warga yang hendak pulang ke kampung tapoi tidak kendaraan.

Mariana Goo , calon penumpang yang mengaku dirinya datang dari jayapura hendak naik ke opedalaman untuk merayakan natal bersama keluarganya namun ia harus menunggu mobil hingga satu miinggu ini . Maria bukan hanya dia sendiri tetapi 2 orang adik dan seorang anak. “ kami sudah minggu cari-cari mobil tapi semua mobil itu sebagian besar dicarter bahkan ada yang sudah penuh . hanya cari tumpangan mobil saja setengah mati sampai kami bermalam seminggu di nabire. Walaupun ada mobil tetapi para sopir mengejar uang lebih besar mereka lebih bvanyak mengambil penumpang tujuan ke enarotali sedangkan kami dari moanemani terlantar sebab ongkos taksi ke moanemani jauh lebih rendah daripada ke enarotali maka para sopir ini lebih mengejar nilai uang yang lebih besar. Maka jangan heran kalau saya dan anak-anak sudah satu minggu disini hanya tunggu taksi ke pedalaman ” keluh maria


Karena sulitnya mendapatkan tumpangan terpaksa sebagian besar warga pedalaman harus menumpang kendaaraan truk dengan ongkos yamg bervariasi antara 150.000- 300.000.


“ Kami susah dapat mobil ke wadouw ( pedalaman) jadi terpaksa kami ikut truk . Kami bayar ongkos per kepala 100. dan itu tidak nanti kapan baru kami akan tiba I kampung sebab sebagian titik disepanjang jalan banyak yang rusak ,baik jalan maupun jembatan” kata Yules salah satu penumpang yang menumpang sebuah truk .


Sementara itu Melkias Tebay seorang tokoh masyarakat menandaskan bahwa yang jelas warga Kamuu, Mapia, akan ikut natalan disini, sebab semua kendaraan dipakai( carter) dengan tariff yang begitu tinggi. Kami berusaha cari mobil untuk carter demngan biaya 3 juta tapi para sopir mematok harga 4 juta sampai 5 juta . sementara kendaraan yang memuat penumpang biasa , para lebih mencari penumpang yang ongkos taksi lebih tinggi seperti penumpang yang tujuan ke Enarotali atau Wagethe. Sedangkan calon penumpang ke MOANEMANI, mapia, dan lainnya tidak mau diangkut .mengingat itu pemerintah mesti bangun terminal transit di Moanemani agar semua penumpang diangkut . Sampai pada trerminal transit barulah memuat penumpang ke enarotali atau wagethe .
“ banyak warga kamuu dan Mapia yang hingga hari belum berangkat ke kampung bahkan terancam mereka natalan di kampung bersama keluarga. Hal ini disebabkan banyak Estrada yang dicarter dengan tarif yang begitu tinggi, 4 juta sampai 5 juta . Angkut penumpang biasapun para sopir mencari penumpang yang ongkos tiketnya lebih tinggi seperti tujuan ke enarotali atau wagetehe . Maka warga distrik Kamuu, Mapia dan Siriwo terlupakan dari angkutan .Melihat realitas itu harap Tebay ke depan segera dibangun terminal transit di moanemani atau mapia agar semua masyarakat terlayani .
Kalau tidak dibangun masyarakat yang berada disepanjang jalan akan disisihkan terus seperti yang sekarang ini terjadi maka mesti dibangun terminal transit bagi masyarakat “ urai Melkias Tebay yang juga anggota DPRD Nabire kemarin ( 17/12)

Tahun ini saja kebanyakan masyarakat Kamuu, Mapia, sepanjang jalan distrik Sirieo akan mengikuti natalan di nabire akibat sulitnya mendapat mobil . Banyak anak-anak mahasiswa yang masih berkeliaran disini padahal mereka datang kesini untuk natalan ke pedalaman bersama keluarga tapi karena tidak ada kendaraan yang mengangkutnya maka mereka masih ada disini . Karena sulitnya dapat mobil sebagian warga terpaksa ikut menumpang truk yang disinyalir bermalam beberapa hari ditengah jalan akibat jalan . “Mengingat sebagian besar warga dogiyai terpaksa akan ikut di nabire , dan agar tidak terulang hal seperti itu maka mesti dibangun terminal transit di Moanemani atau di Bomomani demi kelancaran pengangkutan penumpang dan barang “ tegas tebay . emanuel goo

Tidak ada komentar: